loading
 

Artikel Investasi

cara investasi reksadana pasar uang

Cara Mudah Investasi Reksadana Pasar Uang

Salah satu jenis reksadana yang paling ramah dan menjadi pilihan banyak investor pemula adalah pasar uang. Penyebabnya tak lain adalah karena jaminan kestabilan keuntungan yang diperoleh. Selain itu, cara investasi reksadana pasar uang sangatlah mudah sehingga pemula yang relatif tidak mau ribet pun merasa nyaman. Namun apa saja poin yang menjadi perimbangan orang banyak untuk memilih pasar uang dibanfing reksadana saham ataupun deposito? Mari kita lihat dalam pembahasan kali ini.

Sekilas Tentang Reksadana Pasar Uang

Reksa dana Pasar Uang merupakan instrumen investasi reksadana yang seluruh persen dananya diinvestasikan pada instrumen pasar uang atau efek utang yang periode jatuh temponya kurang dari satu tahun seperti deposito berjangka dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI). 

Sesuai sifatnya, nilai surat utang yang mendekati jatuh tempo akan semakin mendekati nilai par alias nilai nominal obligasi. Hal inilah yang menyebabkan nilai Reksadana Pasar Uang cukup stabil. Dengan demikian, keuntungan yang diperoleh pun pasti sehingga bagi orang-orang yang ingin bermain aman pun kerap memilih instrumen ini, karena memiliki tingkat risiko yang tidak terlalu besar.

Reksadana Pasar Uang vs Deposito

Reksadana dengan instrumen pasar uang dan deposito adalah dua produk yang paling sering dibandingkan. Keduanya sama-sama memberi keuntungan yang pasti dan berisiko sangat rendah. 

Lantas, apa yang menjadi perbedaan dari rekasadana pasar uang degan deposito?

Pertama adalah cara untuk investasi reksadana pasar uang sangat mudah. Deposito mengharuskan nasabah untuk datang ke bank guna membuka rekening, sedangkan rekening reksadana memungkinkan investor membuka rekening secara online di mana saja dan kapan saja.

Kedua adalah minimal modal yang harus disertakan. Bank mengharuskan nasabah untuk menaruh sejumlah uang (rerata minimal 5 juta rupiah) untuk penyertaan modal deposito. Sementara itu, reksadana pasar uang dapat dilakukan dengan bermodalkan seratus ribu rupiah saja (beberapa platform bahkan memulai dari puluhan ribu rupiah). Ini bisa menjadi salah satu pertimbangan Anda ketika ingin memilih reksadana pasar uang atau deposito.

Ketiga adalah batas waktu pencairan. Dana deposito berjangka dapat dicairkan pada periode tertentu (biasanya 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan 24 bulan), sedangkan reksadana pasar uang dapat dicairkan sewaktu-waktu.

Keempat adalah beban pajak. Keuntungan hasil deposito masih harus dipotong pajak sebesar 20%, sedangkan keuntungan hasil reksadana pasar uang tidak dipotong pajak meski tetap harus dilaporkan dalam SPT tahunan.

Selanjutnya ada juga imbal hasil yang harus diperhatikan, untuk reksadana imbal hasil yang digunakan adalah dalam bentuk persentase tahunan, untuk pasar uang jumlahnya adalah 6% - 8% setahun.

Cara Berinvestasi Reksadana Pasar Uang

Cara untuk berinvestasi reksadana pasar uang kini bisa dilakukan secara online. Tahapan yang disediakan setiap platform pun berbeda, tetapi secara umum dapat digambarkan dalam bentuk tips sebagai berikut.

  1. Pilih platform penyedia reksadana. Sekarang ada banyak digital platform di luar perbankan yang mengakomodasi investasi reksadana. Namun, pastikan platform yang tersedia sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK serta tidak sedang bermasalah.
  2. Buat rekening reksadana. Calon investor umumnya hanya akan diminta untuk mengisi formulir dan menyertakan (mengunggah) foto KTP. Pendaftaran secara online lazimnya juga akan meminta calon investor mengunggah foto dengan menunjukkan KTP.
  3. Lakukan deposit dana. Besarnya nominal deposit berbeda-beda, tetapi sebagian besar dapat dimulai dari seratus ribu rupiah.
  4. Pilih produk reksadana pasar uang. Calon investor dapat memilih produk reksadana pasar uang berdasarkan Manajer Investasi yang mengelolanya agar lebih praktis dan aman, terlebih lagi yang memiliki portofolio mumpuni.
  5. Selesai. Mudah, bukan?

Terlepas dari mudah dan murahnya berinvestasi di reksadana pasar uang, calon investor bijaknya perlu mempelajari dan mempertimbangkan terlebih dahulu beberapa hal seperti tujuan berinvestasi, platform investasi reksadana yang akan dipilih, profil risiko, dan produk serta Manajer Investasi yang tersedia. 

Apa Itu Manajer Investasi

Manajer investasi adalah seorang profesional yang akan mengelola biaya pembelian/dana/fund dari nasabah, membantu untuk mempermudah proses Anda dalam berinvestasi. Mereka akan membantu Anda memperoleh keuntungan dari berbagai nilai investasi yang Anda tentukan. Prosesnya adalah dengan menyetorkan dana kepada manajer investasi, yang kemudian akan dikelola dan dialirkan ke instrumen yang sudah Anda tentukan atau inginkan. Dalam periode investasi, mereka akan melakukan pembelian dan penjualan berbagai portofolio efek dalam instrumen investasi, menggunakan dana dari masyarakat pemodal yang sudah diberikan demi mendaptkan keuntungan. Pastikan perusahaan atau manajer investasi yang Anda pilih terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Nah, itulah cara berinvestasi reksadana pasar uang beserta poin yang membuatnya menjadi pilihan beberapa orang dibandingkan produk reksa dana saham dan obligasi, pendapatan, atau bentuk lainnya. Mudah dan murah, bukan? Apalagi jika Anda ingin melakukan jenis investasi reksadana jangka pendek, maka jenis pasar uang sangatlah pas, karena cocok untuk investasi jangka pendek ataupun panjang.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, mulai investasikan sebagian dana di reksadana pasar uang untuk mempersiapkan kemapanan finansial masa depan!